♛《SUMBER INFORMASI》♛

Senin, 19 September 2022

Rumah Adat wainyapu terbakar

Rumah Adat Wainyapu Terbakar



Musibah terjadi lagi di kodi balagar kecamatan kodi balagar desa wainyapu Rumah Adat Wainyapu terbakar tengah pada tanggal 20/09/2022 sekitar jam 12 malam

Menurut warga sekitar terjadinya kebakaran belum tau asal mualanya api, terjadinya kebakaran banyak rumah yang terbakar dan sekitar satu kampung besar yang terbakar 

Kejadian ini masih menjadi misteri sehingga masih banyak perbincangan warga dan semoga semuanya bisa usai dan cepat di tangani oleh pemerintah sehingga masyarakat terbantu atas segala pangan sandang dan segala kebutuhan mereka yang terbakar 


Sebelumya terbakar






Setelah terbakar





Share:

Selasa, 06 September 2022

Sejarah Kampus STIMIKOM Stella Maris Sumba

 STIMIKOM Stella Maris Sumba

Kampus STIMIKOM Stella Maris Sumba 
KAMPUS STIMIKOM Stella Maris Sumba merupakan suatu lembaga pendidikan berdiri pada tanggal 29-01-2008. Pada awal berdirinya kampus ini masih menggunakan nama AMIKOM, namun seiring dengan perkembangan dan niat dan tekat  yang kuat oeh Yayasan Pendidikan Penyelenggara pendidikan Kampus Stimikom Stella Maris Sumba maka AMIKOM Sumba dirubah namanya menjadi STIMIKOM Stella Maris Sumba. Pendirian Kampus STIMIKOM Stella Maris Sumba merupakan realisasi dari visi dan misi Yayasan Pendidikan St. Yosef Freinademetz yakni meningatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat serta mencerdaskan kehidupan bangsa. Kehadiran STIMIKOM Stella Maris Sumba juga merupakan penjabaran dari pada UUD'45 dan Undang-Undang Pendidikan Nasional melalui pemberian peranan kepada masyarakat untuk berpartisipasi dibidang pendidikan.

Rekomendasi Bupati Sumba Barat Daya - Provinsi Nusa Tenggara Timur Nomor : KESOS.009/05/III - tentang pendirian Sekolah Tinggi Manajemen Informatika Komputer (STIMIKOM) Stella Maris Sumba.

Rekomendasi Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Wilayah VIII Nnusa Tenggara Timur Nomor : 04 APTISI WILL NTT.REK/2008 tentang APTISI mendukung pendirian STIMIKOM Stella Maris Sumba.

Visi dan Misi STIMIKOM Stella Maris Sumba

Visi

“Menjadikan STIMIKOM Stella Maris Sumba Sebagai Pendidikan Tinggi Teknologi Informasi yang terdepan , Unggul dan Terpercaya.

Misi  

Di Bidang Pendidikan : Menyelenggarakan Pendidikan Tinggi yang berkualitas, unggul, Kreatif, inovatif, dan kompetitif

Di Bidang Penelitian : Menyelenggarakan Penelitian bermutu dan relafan dengan pembangunan bdang teknologi informasi

Dibidang Pengabdian kepada Masyarakat : Menyelenggarakan kegiatan Pengabdian kepada masyarakat berbasis dan IPTEK untuk kemajuan Teknologi Informasi

Dibidang Kemahasiswaan : Menyelenggarakan sistem pembinaan kemahasiswaan  diidang penalaran, bakat dan minat serta kesejahteraan mahasiswa

Dibidang Manajemen : Menyelenggarakan sistem manajemen yang dinasmis, profesional, efektif, efisien dan akuntabel

Dalam Bidang Kerja Sama : Mengembangkan kemitraan dengan stakeholder bagi pengembangan institusi dan penyerapan lulusan.

Share:

Minggu, 10 Juli 2022

HANCURNYA PETANI PENGARUH BELALANG KECIL

HANCURNYA PETANI PENGARUH BELALANG KECIL


Anak belalang begitu banyak dan menghancurkan petani yang begitu parah, sehingga banyak masyarakat sumba barat daya yang mengeluh dan menyerah untuk bertani lagi 

Segala kehendak allah memang dasyat dan mujizatnya nyata di bumi, inilah penyebab kita yang kurangnya akan kesadaran sehinga kejadian ini akan tertimpa dengan adanya belalang yang tak terhitung jumlahnya dan tidak bisa di pungkiri, kelompok hewan ini yang akan menghancurkan berbagai macam tumbuhan sehingga petani akan gagal panen terhadap kebutuhan pokok yaitu pangan, dimana semuannya hancur oleh berbagai macam belalang berlapis mulai dari uang terbang hingga pada belalang kecil yang hanya bisa melompat tetapi bisa menghancurkan puluhan hektar kebun 

Semoga pemerintah lebih memperhatikan lagi terhadap hama ini dan bisa memusnakan dengan berbagai macam cara yang pemerintah gunakan

Share:

Minggu, 22 Mei 2022

BELALANG HANCURKAN KEBUN PETANI SUMBA BARAT DAYA KHUSUSNYA DI KODI PADA UMUMNYA

Hancurnya Petani Sumba Barat Daya oleh Hama Belalang Khususnya di Kodi sudah begitu banyak petani yang mengeluh atas kejadian ini, namun dibalik itu juga pemerintah sudah mengusahakan semaksimal mungkin untuk membasminya dengan cara menyemprotkan berbagai macam obat-obatan namun juga tetap semakin meningkat, melainkan semakin bertambah dan belum juga punah, banyak masyarakat yang mengeluh tentang hama belalang ini karena banyak petani yang hancur akan tanamannya terutama tanaman jagung yang sekarang yang menjadikan pangan pokoknya masyarakat  khususnya di kodi, semoga dengan ini pemerintah lebih prihatinkan dengan hal terjadi, karena hama ini masalah yang serius bagi masyarakat dan juga pemerintah, untuk itu marilah kita bergandeng tangan dan bergotong royong akan masalah ini agar hama belalang cepat berlalu dengan cara mengatasi bersama untuk membasminya agar cepat di musnakan, jika di biarkan maka banyaklah masalah yang lebih dari padanya, karena setidaknya hidup kita itu berasal dari tanah namun di balik itu juga hancur karena hama yang begitu di keluh kesahkan atas masalah ini.

Jadikan masalah hama ini menjadi pelajaran bagi kita karena kesuksesan bukan berasal dari kegagalan melainkan dari perjuangan, namun kegagalan ini jadikanlah bahan motivasi pembelajaran agar kita lebih tekun lagi dalam bidang pekerjaan terutama bertani

1. salam petani

2. salam sumba

3. salam indonesia



Video selengkapnya...



Share:

Kamis, 28 April 2022

Viral Seorang Bayi Yang di Buang dan di Bawakan ke Puskesmas Watukawula

Seorang Bayi Kecil Yang Di Temukan di belakang di Belakang KODIM dan sekarang Sudah di Bawah di Puskesmas WatuKawula

Di balik viralnya berita ini, namun kita tidak terasa asing lagi mendengar dengan hal ini, tetapi dengan kejadian ini sudah menjadi heboh media, ketika kita mendengar seorang bayi yang tega di buang oleh orang tuanya, marilah kita sadari bahwa hidup ini penting bagi mereka yang membutuhkan hidup terutama maliakat kecil yang baru saja di buang dan menjadi bahan perbincangan media sosial.
Apapun bentuk masalah hidupmu jangan jadikan mereka lampiasan atau korban bagi rasa malumu, jika anda berbuat maka usahakanlah untuk bertanggung jawab atas salah atau perbuatan gelapmu 
Hiduplah dalam naungan orang tua, sekalipun didikan keras atau tidak keras jangan jadikan pribadimu berbuat semaumu, ingat Tuhan akan ada untuk kamu selamanya 
{SALAM-SUMBA}
{SALAM-SIRIH PINANG}

Share:

Rabu, 20 April 2022

Ceritanya Ratenggaro Laki-Laki Nikah Dengan Perempuan Buaya

Ceritanya Ratenggaro Laki-Laki Nikah Dengan Perempuan Buaya

Terkadang kita sebagai masyarakat yang masih memiliki adat istiadat yang kental, maka selalu saja terjadi dimana hal dulu akan ada saja masalah yang selalu di teruskan atau yang di wariskan, hingga kejadian ini, yang terjadi di pulau sumba, kabupaten sumba barat daya kecamatan kodi bangedo, terjadilah mistis kawin mawin terhadap manusia dengan buaya, tetap akan tidak berjalan dengan sesuai berita atau kenyataan yang di saksikan oleh orang banyak, namun hal ini terjadi sejak dulu kala, hingga sekarang menjadi bahan perbincangan dan rotasi penerusan, akhir kejadian tadi yang di saksikan oleh orang banyak tetapi tidak berjalan atau tidak terjadi dengan hal berita yang di sebarkan oleh setiap pihak media yang di lihat.

Mungkin sekilas informasi yang terjadi di Ratenggaro hanyalah sebuah hayalan atau mistis yang belum nyata dan belum di saksikan, Salam Sumba, Salam Sirih Pinang
Share:

Jumat, 11 Februari 2022

Pasola berasal dari kata "Pa" yang artinya permainan dan "Sola" atau "Hola" yang berarti tongkat lembing kayu. Artinya, permainan dengan menggunakan tongkat kayu lembing.

Pasola berasal dari kata "Pa" yang artinya permainan dan "Sola" atau "Hola" yang berarti tongkat lembing kayu. Artinya, permainan dengan menggunakan tongkat kayu lembing. Meski disebut permainan, Pasola bukan sekadar bersenang-senang. Ada makna dalam permainan yang dimainkan ratusan pemuda ini, yakni permohonan restu kepada Sang Dewa. Dalam kepercayaan Marapu, tradisi Pasola dianggap mampu menjaga keharmonisan antara arwah leluhur nenek moyang dengan manusia. Dari keharmonisan manusia dengan leluhur ini diharapkan Sang Dewa memberikan keberkahan dan kemakmuran bagi masyarakat Sumba.



"Pelaksanaan Pasola harus didahului dengan tradisi adat 'Nyale' di mana tradisi ini dilakukan untuk mengetahui tahun ini panen di daerah ini melimpah atau tidak. Jika melimpah, maka bisa dilihat dari 'nyale' yang melimpah di pesisir pantai," kata Rato Waigali dari Mawu Hapu Wanokaka.

Nyale adalah cacing laut yang berwarna warni. Biasanya Nyale ditangkap masyarakat kemudian dimasak dan dijadikan makanan yang dicampur dengan kelapa. Saat dilaksanakannya tradisi Nyale, dua orang Rato berjalan ke pesisir pantai memanggil dan nyale agar muncul. Bersamaan dengan pemanggilan Nyale, beberapa Rato juga memantau situasi di sekitar acara adat pemanggilan nyale.

"Bila para Rato menemukan banyak nyale yang sehat, gemuk, dan berwarna-warni, itu tandanya Dewa merestui dan Pasola akan dilakukan," ujar dia.

Namun bila nyale yang ditemukan kurus dan tidak sehat maka Pasola tidak bisa dilaksanakan.

Bersyukurlah karena pelaksanaan adat menghasilkan banyak Nyale, masyarakat dipersilakan turun ke pesisir pantai untuk menangkap nyale. Ada yang membawa botol aqua hingga ember untuk menangkap nyale itu. Pelaksanaan Pasola juga berkaitan dengan melimpahnya hasil panenan di wilayah Wanokaka.

"Biasanya dalam Pasola akan ada yang meninggal, agar menjadi tumbal sehingga panenan melimpah, tetapi tradisi dan kepercayaan itu perlahan-lahan mulai ditinggalkan," ujar Rato Waigali.

Ketika Pasola digelar, semua warga tumpah ruah di padang rumput luas termasuk dengan wisatawan dari berbagai daerah. Setelah dibagi menjadi dua kelompok yang terdiri dari 100 pemuda lebih pada masing-masing kelompok, Pasola pun dimainkan. Dengan bersenjatakan tombak atau lembing kayu yang tumpul dan juga kuda sebagai sarananya, kedua kelompok tadi akan saling serang dengan melemparkan lembing ke arah lawan. Meski tumpul, namun lembing kayu tadi bisa jadi melukai dan membawa jatuh korban.

Sejumlah wisatawan asing mengaku sangat menikmati tradisi menangkap Nyale dilakukan menyambut Pasola di daerah itu. Peter, misalnya, wisatawan asal Belanda yang menyaksikan tradisi Nyale dan Pasola mengaku kagum dengan tradisi nenek moyang orang Sumba yang hingga kini masih dijaga.

Dia berharap pulau Sumba yang indah dan tradisi nenek moyang ratusan tahun itu tetap dijaga.


Share:

Posts Per Page

20
Diberdayakan oleh Blogger.

Comments

About Me

Featured Post

Rumah Adat wainyapu terbakar

Rumah Adat Wainyapu Terbakar Musibah terjadi lagi di kodi balagar kecamatan kodi balagar desa wainyapu Rumah Adat Wainyapu terbakar tengah p...

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Cari Blog Ini

Archive

Social

Gadgets

Technology

Business

About Us

Photography

Sports

Text Widget